Sebagai bentuk kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban terdampak bencana di Palu dan Donggala, para guru dan siswa SMAN 1 Sembawa mengumpulkan sumbangan untuk dikirimkan ke korban bencana. Sumbangan yang terkumpul dibelikan sembako dan barang – barang keperluan pribadi yang penting untuk kehidupan sehari – hari.

Tercatat pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang pantai barat Sulawesi Utara. Pusat gempa teletak di 26 km barat laut Kota Palu dengan kedalaman 10 km. Dengan demikian, daerah – daerah yang terdampak gempa adalah Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitarnya. Gempa ini berdampak pada tsunami dengan ketinggian 5 meter di Kota Palu.

Pengumuman dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pada 10 Oktober menyatakan bahwa korban meninggal pada gempa yang terjadi mencapai 2.045 orang dengan korban paling banyak berasal dari Kota Palu sebesar 1.636 orang, disusul dengan Sigi dan Parigi. Di sisi lain, korban yang mengungsi sebanyak 82.775 orang dengan 8.731 orang mengungsi hingga di luar Sulawesi.

Selain korban jiwa, dampak ekonomi akibat gempa ini sangat besar. Tercatat sebanyak 80% sekolah di Palu terdampak dan harus direlokasi di tempat lain. Pelabuhan rusak parah, rumah – rumah warga roboh, kantor instansi pemerintah rusak, dan bangunan – bangunan lain yang ikut terdampak. Akses untuk mobilitas warga juga terganggu karena jalanan yang rusak, hal ini menyebabkan kemacetan dimana – mana. Pasokan air bersih, listrik, dan BBM juga menjadi sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan korban bencana.

Dengan adanya aksi peduli SMAN 1 Sembawa ini, diharapkan barang yang disumbangkan dapat meringankan beban dari korban bencana alam. Aksi ini juga dapat memberikan pelajaran bagi siswa, yaitu tentang tolong – menolong, rasa syukur, dan empati yang tentunya menjadi bekal penting untuk membangun karakter siswa. Dengan mengajarkan tentang hal tersebut kepada siswa, pihak sekolah telah menjalankan salah satu tugasnya yaitu pendidikan karakter.